X ATU1 - karakteristik ternak unggas


Karakteristik Umum Ternak Unggas

Unggas (seperti ayam, itik/bebek, dan puyuh) memiliki sejumlah karakteristik biologis dan produksi yang membedakannya dari jenis ternak lain. Karakteristik ini menjadi dasar dalam praktik budidaya dan pengelolaan usaha peternakan unggas.


1. Pertumbuhan Relatif Cepat dan Siklus Hidup Pendek

Unggas, terutama ayam pedaging (broiler) dan puyuh, memiliki periode pertumbuhan yang sangat cepat hingga mencapai bobot panen. Siklus hidup yang relatif pendek ini memungkinkan perputaran modal usaha menjadi lebih cepat.

  • Contoh Nyata di SMKN 1 Kedawung: Siswa jurusan Agribisnis Ternak Unggas (ATU) akan mempelajari dan mengelola pemeliharaan ayam broiler yang siap dipanen hanya
    dalam waktu sekitar 4 hingga 6 minggu. Hal ini menuntut manajemen pakan, kesehatan, dan lingkungan yang sangat presisi untuk mencapai Final Body Weight (FBW) dan Feed Conversion Ratio (FCR) yang optimal sesuai standar industri.


2. Kapasitas Produksi Tinggi (Telur dan Daging)

Unggas modern telah melalui proses seleksi genetik yang intensif, menghasilkan performa produksi yang sangat tinggi, baik untuk telur maupun daging.

  • Tipe Petelur: Ayam ras petelur (layer), contohnya strain seperti Isa Brown atau Hy-Line, mampu menghasilkan 250–300 butir telur per tahun dengan konversi ransum yang efisien.

  • Tipe Pedaging: Ayam broiler memiliki kemampuan membentuk daging yang padat (compact) dalam waktu singkat, dengan persentase karkas yang tinggi.

  • Contoh Nyata di SMKN 1 Kedawung: Siswa ATU fokus pada pemeliharaan ayam petelur dan ayam pedaging. Mereka mempraktikkan manajemen kandang untuk ayam petelur untuk memaksimalkan produksi telur harian dan juga mengaplikasikan formulasi pakan untuk ayam pedaging agar bobot badan tercapai dalam waktu minimum.



3. Sifat Kanibalisme dan Kecenderungan Stres

Unggas rentan terhadap stres yang dipicu oleh perubahan lingkungan (suhu, kelembaban, ventilasi) dan kepadatan kandang. Dalam kondisi stres atau defisiensi nutrisi, unggas mudah menunjukkan perilaku kanibalisme (saling mematuk, terutama di bagian kloaka atau ekor) yang dapat menyebabkan kematian.

  • Contoh Nyata di SMKN 1 Kedawung: Dalam kegiatan Unit Produksi/Praktik Siswa (UP/PS), siswa diajarkan untuk:

    • Mengatur ventilasi dan suhu kandang dengan baik untuk mencegah heat stress.

    • Melakukan Debeaking (pemotongan paruh) pada ayam petelur untuk mengurangi risiko kanibalisme.

    • Memastikan kepadatan kandang (misalnya, jumlah ekor per meter persegi) sesuai standar untuk mencegah persaingan dan stres yang berujung pada kanibalisme.


4. Kebutuhan Nutrisi Spesifik dan Konversi Pakan Baik

Unggas memiliki metabolisme yang tinggi dan membutuhkan pakan dengan kandungan energi dan protein yang spesifik dan seimbang untuk mencapai potensi genetiknya. Unggas modern memiliki konversi pakan (Feed Conversion Ratio/FCR) yang sangat baik, yang berarti mereka membutuhkan jumlah pakan yang relatif sedikit untuk menghasilkan 1 kg daging atau sejumlah telur.

  • Contoh Nyata di SMKN 1 Kedawung: Siswa ATU mempelajari mata pelajaran Agribisnis Pakan Ternak Unggas. Mereka mempraktikkan:

    • Formulasi ransum yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan unggas (starter, grower, finisher).

    • Perhitungan FCR pada ayam broiler atau Feed Intake pada ayam petelur untuk mengevaluasi efisiensi pakan yang diberikan.


5. Kelemahan Daya Tahan Tubuh Terhadap Penyakit

Meskipun pertumbuhannya cepat, unggas komersial, terutama pada sistem pemeliharaan intensif, rentan terhadap berbagai penyakit menular (seperti Avian Influenza, Newcastle Disease, Gumboro).

  • Contoh Nyata di SMKN 1 Kedawung: Siswa dilatih untuk menerapkan biosekuriti secara ketat di area kandang. Praktik yang dilakukan meliputi:

    • Penerapan program vaksinasi secara terjadwal.

    • Penyediaan tempat pencelupan kaki (footbath) di pintu masuk kandang.

    • Manajemen sanitasi dan desinfeksi kandang dan peralatan untuk meminimalkan risiko penularan penyakit.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

X ATU1 - WAHYU INDAH L - SOLUSI RANCANGAN PROGRAM SEDERHANA DALAM FORMAT PSEUDOCODE YANG DEKAT DENGAN BAHASA KOMPUTER